
Bandung, Solokan Jeruk – Dalam upaya meningkatkan keterampilan kewirausahaan khususnya di bidang tata boga bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), pelatihan memasak telah digelar di Apartemen Transit Solokan Jeruk. Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari yaitu pada tanggal 6 sampai 8 Januari 2025, dengan mengikuti pelatihan ini memberikan kesempatan bagi peserta pelatihan untuk mengasah keterampilan memasak menu-menu populer yang memiliki nilai jual tinggi.
Kegiatan ini menghadirkan instruktur berpengalaman di bidang tata boga yang membimbing peserta dalam mengolah tiga jenis menu, yaitu ayam bumbu kuning, chicken katsu, dan ayam geprek crispy. Setiap menu dipilih secara khusus agar peserta dapat memiliki bekal keterampilan yang relevan untuk membuka usaha kuliner mandiri atau bekerja di industri makanan.
Pada hari pertama, peserta dilatih untuk membuat ayam bumbu kuning, sebuah hidangan khas Indonesia yang kaya akan rempah. Peserta diajarkan teknik pengolahan ayam, penggunaan bumbu alami, serta cara memasak agar menghasilkan cita rasa yang autentik.
Hari kedua pelatihan difokuskan pada pembuatan chicken katsu, menu ala Jepang yang semakin populer di Indonesia. Peserta belajar cara mengolah daging ayam agar tetap renyah di luar dan lembut di dalam, serta teknik penyajian yang menarik.
Sementara itu, pada hari ketiga, pelatihan ditutup dengan pembuatan ayam geprek crispy. Para peserta diajarkan teknik menggoreng ayam agar tetap renyah serta meracik sambal khas yang menjadi daya tarik utama dari menu ini.
Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para peserta pelatihan. Salah satu peserta mengungkapkan rasa syukurnya bisa mendapatkan pelatihan gratis yang bermanfaat untuk masa depan. “Saya sangat senang bisa belajar berbagai menu baru. Semoga ini bisa menjadi bekal saya untuk membuka usaha kecil-kecilan,” ujarnya.
Dengan adanya program seperti ini, diharapkan para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dapat memiliki keterampilan yang bisa mereka manfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup mereka secara mandiri. Pemerintah dan pihak terkait terus berupaya mengadakan pelatihan serupa guna memberdayakan masyarakat yang membutuhkan.
Penulis: Rani Febriani